Syaikh Abdullah al Mausili pernah menceritakan tentang Raja Abu Mudhaffar.Katanya,pada suatu saat raja abu mudhaffar berkunjung kerumah syaikh Abdul Qodir Al Jailani dengan membawa sepuluh kantong yang berisi uang yang dibawa oleh sepuluh pembantu nya.
Tujuan raja datang kepadanya adalah minta nasehat dan wejangan wejangan sekaligus ingin memberikan hadiah sepuluh kantong uang kepada Syaikh Abdul Qadir Al Jailani.
Namun dengan hadiah tersebut wali Allah satu ini menolaknya tidak mau menerima.tetapi sang raja tetap memaksa dan menganggap penolakan syaikh Abdul Qodir Al Jaelani itu adalah sebentuk penghinaan terhadap seorang raja.
Maka dengan terpaksa pun syaikh Abdul Qodir Al Jaelani menerima hadiah tersebut.beliau hanya mengambil dua kantong saja.dengan dua kantong uang tersebut syaikh Abdul Qodir Al Jailani ingin menunjukkan sesuatu kepada raja.
Dua kantong yang berisi uang tersebut lalu diperasnya, ketika dua kantong uang tersebut diperas oleh syaikh Abdul Qodir Al Jaelani ternyata dengan ajaib dua kantong tersebut mengeluarkan darah mengalir dengan deras.sehingga raja beserta semua yang melihat kejadian tersebut merasa heran dan sedikit merasa takut.
Lalu syaikh Abdul Qodir Al Jaelani pun berkata;"Tidakkah engkau malu kepada Allah,hai sang raja.engkau mengambil uang ini dengan cara memeras rakyat, kemudian memberikannya kepadaku dengan cara yang memaksa pula!?".
Melihat kejadian itu, seketika raja abu mudhaffar menjadi pingsan, para pengawal dan para pengikutnya pun menjadi bingung.
Dan syaikh Abdul Qodir Al Jaelani pun kembali berkata;"Demi Allah yang Maha Agung dan berhak disembah.seandainya aku tidak menghormati nasabnya ( Raja Abu Mudhaffar masih punya garis keturunan Rosul ),pasti aku akan membiarkan darah ini mengalir sampai ke rumahnya".