Kamis, 02 Agustus 2018

Pengertian Tawakal

Pengertian Tawakal


Q.S.AL-BAQARAH:197
الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ ۚ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِي الْحَجِّ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا
              مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ ۗ وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ ۚ وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ
"(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi,Barang siapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji,maka tidak boleh Rafats,berbuat pasik,dan berbantah bantahan didalam masa mengerjakan haji.Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan,Niscaya Allah mengetahuinya.Berbekallah dan sesungguhnya sebaik baiknya bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-KU wahai orang orang yang berakal."

Asbabun Nuzul
   Didalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari yang diterima dari Ibnu 'Abbas r.a diceritakan bahwa orang orang yaman yang melaksanakan ibadah haji,tidak pernah membawa bekal apa apa.Mereka (orang orang yaman) berkata,"kami bertawakal kepada Allah."Maka Allah SWT menurunkan ayat diatas sebagai bantahan terhadap anggapan mereka yang salah.
   Dalam bahasa arab  kata Tawakal berasal dari kata at-tawakkul yang dibentuk dari kata tawakkala,Artinya adalah Menyerahkan,Mempercayakan,atau Mewakilkan urusan kepada orang lain.Adapun pengertian Bertawakal kepada Allah SWT adalah mempercayakan dan menyerahkan segala urusan hanya kepada Allah SWT.(terutama berkenaan dengan nasib dan takdir) Namun patut diketahui bahwa tawakal harus disertai dengan Ikhtiar/daya upaya.
Dan dalam ayat tersebut juga Allah SWT juga melarang para jamaah haji untuk melakukan Rafats,fusuq dan jidal selama menjalankan ibadah haji.kemudian Allah memberi petunjuk kepada manusia bahwasanya Dia mengetahui apa yang dikerjakan manusia,yang baik maupun yang buruk.Setiap perbuatan baik akan membawa manfaat yang abadi,sebaliknya perbuatan yang buruk tidak akan menghasilkan apapun kecuali bahaya dan mudarat yang abadi. 

LARANGAN MEMAKAN HARTA ORANG LAIN SECARA BATIL




LARANGAN MEMAKAN HARTA ORANG LAIN SECARA BATIL



وَلَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوا بِهَا إِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوا فَرِيقًا مِنْ
                                        أَمْوَالِ النَّاسِ بِالْإِثْمِ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُون
"Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain diantara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim,supaya kamu dapat memakan sebagian dari pada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa,padahal kamu mengetahui."
(Q.S. Albaqarah:188)

Asbabun Nuzul
    Ibnu abi hatim telah meriwayatkan sebuah hadist mengenai sebab sebab turunnya ayat diatas.Hadist ini diterima dari Sa'id bin zubair r.a berkata:"umru-ul qois bin 'Abis dan Abdan bin Asywa' Al-Hadirami terlibat pertengkaran mengenai persoalan kepemilikan tanah.Masing masing meng klaim bahwa tanah itu milik mereka.Umru-ul qois berusaha mendapatkan tanah itu dengan bersumpah dihadapan hakim.maka Allah SWT menurunkan ayat itu kepada Rosulullah saw sebagai peringatan kepada orang orang yang bermaksud merampas hak orang lain.
    Kalimat وَلَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ  Secara Harfiah dapat dimaknakan sebagai: dan janganlah sebagian kamu mamakan harta sebagian yang lain di antara kamu...kata "Memakan" dalam ayat ini meliputi pengertian mengambil harta,mendapatkan harta,memungut,membelanjakan dan lain sebagainya.
Penggunaan kata "Memakan",walaupun memiliki arti yang luas seperti yang telah dijelaskan,menyiratkan pula pada suatu pengertian yang khusus kepada kita,pengertian khusus yang dimaksud adalah bahwa pada dasarnya prioritas utama dari segala usaha manusia adalah ditujukan untuk pemuasan nafsu lapar (makan).setelah pemuasan nafsu lapar terpenuhi barulah beralih kepada pemuasan yang lain seperti memperbanyak harta,kendaraan,kemewahan dan lain sebagainya.
    Beralih pada kata  بِالْبَاطِلِ Secara harfiah kata ini berarti "Dengan jalan yang Batil"
sedangkan pengertian Bil bathil yang dimaksud ayat diatas adalah setiap perbuatan yang tidak dibenarkan dan tidak disyariatkan oleh Allah SWT baik dalam mendapatkan harta maupun dalam membelanjakannya.Patut diketahui oleh setiap muslim,Jika ia membelanjakan harta yang halal dengan cara yang batil.maka harta tersebut berubah menjadi harta yang haram.

Jumat, 27 Juli 2018

MACAM MACAM PUASA

                                        MACAM-MACAM PUASA


PUASA SUNNAH & WAKTU PELAKSANAANNYA



Tentang puasa sunnat dan kapan waktu yang diharamkan kita berpuasa. Selain puasa wajib (fardhu) ada puasa yang dikerjakan oleh seseorang (muslim) guna mendapatkan ridho Allah SWT dan mendekatkan diri kepadanNya dan bagi yang melaksanakannya hukumnya sunnat. Inilah yang disebut puasa sunnat, yaitu puasa yang dianjurkan oleh Nabi SAW.

Adapun macam-macam puasa sunnat sebagaimana ditentukan Nabi SAW sebagai berikut :
·        1. Puasa Nabi Daud :
”Dari Abdullah bin Umar berkata, Rasulullah SAW bersabda : ”Berpuasalah sehari dan berbukalah sehari, itu puasaNabi Daud dan itulah seutama – utama puasa. Maka berkatalah aku : ”Saya sanggup lebih dari demikian.” Jawab Rasulullah SAW : ”Tidak ada yang lebih utama dari itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

·        2. Puasa 6 (enam) hari dibulan Syawal :
”Puasa ini biasa dinamakan puasa enam (Syawalan) dari Ayub berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda : ”Siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian ia puasa 6 (enam) hari pada bulan syawal, seperti puasa sepanjang masa.” (HR Muslim)

 ·        Puasa Dihari-hari likur pertama dari bulan Dzulhijjah.
3.      Dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW bersabda :
”Tak ada hari pun yang lebih disukai Allah SWT kita mengerjakan amalan-amalan didalamnya atau lebih utama kita beramal – tama dari bulan Dzulhijjah : Bertanya seorang sahabat : ”Apakah lebih utama juga dari Jihad ? Jawab Rasulullah SAW : ”Ya, melebihi jihad juga, kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan hartanya dan tidak membawa pulang apa-apa lagi.” (HR Abdur Razaq.)

·        4. Puasa Arafah :
”Yaitu puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah (bulan Haji) orang yang sedang melakukan haji tidak disunnahkan berpuasa Arafah karena mereka sedang wukuf di Arafah. Sesuai Hadist berikut ini :
”Dari Abu Qatadah, Nabi SAW bersabda : ”Puasa dihari Arafah akan menghapus dosa dua tahun, tahun yang telah lalu dan tahun yang akan datang.” (HR Musim)

·        5. Puasa Asyura :
Yaitu puasa sunnat pada tanggal 10 Muharram (puasa hari ’Asyura)
”Dari Abu Qatadah, Rasulullah SAW telah bersabda : ”Puasa hari ’Asyura itu menghapuskan dosa satu tahun yang telah lalu.” (HR Muslim)

·        6. Puasa Sya’ban :
(Puasa sunnat yang dilaksanakan dibulan Sya’ban.)

Dari Aisyah ra ia berkata
 : ”Saya tidak melihat Rasulullah SAW menyempurnakan puasa satu bulan penuh, selain bulan Ramadhan dan saya tidak melihat Rasulullah pada bulan-bulan lain berpuasa lebih banyak dari bulan Sya’ban.”(HR Bukhari dan Muslim)

·        7. Puasa 3 (tiga) hari (setiap bulan yaitu tanggal 13,14, dan tanggal 15 bulan (Qomariah) kecuali bulan Dzulhijjah.
 ”Dari Abu Dzar, Rasulullah SAW bersabda : ”Apabila engkau hendak berpuasa engkau hanya 3 (tiga) hari dalam satubulan, hendaklah kamu berpuasa tanggal 13, 14, dan 15.” (HR Ahmad dan Nasa’i)

·        8. Puasa Senin Kamis :
Bersabda Rasulullah SAW :
 ”Dari Aisyah ra ia berkata : ”Nabi SAW selalu memilih puasa hari senin dan hari kamis.” (HR Turmudzi)
            Sementara waktu-waktu yang diharamkan berpuasa adalah seperti berikut, bahwa umat Islam diperbolehkan melakukan puasa kapan saja ia menghendakinya, 

Kecuali pada hari-hari dimana Rasulullah SAW mengharamkan puasa dan hari-hari diharamkan kita (umat) berpuasa adalah :
            a.         Dua Hari Raya, yaitu hari raya Idhul Fitri dan Hari Raya Idhul Adha. Hari raya Idhul Fitri jatuh pada tanggal Syawal dan hari raya Idhul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah.

·        Hadist Nabi SAW dari Abu Hurairah ra yang (artinya) : ”Rasulullah SAW melarang puasa pada dua hari raya yaitu hari raya Idhul Fitri dan hari raya Idhul Adha.” (HR Muslim)

b.         Hari-hari Tasrik (tiga hari) yaitu tanggal 11,12 dan tanggal 13 Dzulhijjah”

·        Sementara Hadist dari Nubaisyah Al Huzail ia berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda : ”Hari-hari Tasyrik itu adalah hari-hari makan dan minum serta menyebut (mengagungkan) Allah Azza wa Jalla. (HR Muslim)
 ·        Dan bersabda Rasulullah SAW didalam sebuah Hadist yang diriwayatkan oleh Imam Daruqutni :
 ”Dari Anas, bahwasanya Nabi SAW telah melarang berpuasa pada lima hari dalam satu tahun, yaitu : Hari raya Idhul Fitri, hari raya Idhul Adha dan 3 (tiga) hari Tasyrik (tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.” (HR Daruqutni)
            Saudaraku sesama muslim, larangan melakukan puasa tersebut adalah merupakan hak Allah yang harus ditaati oleh orang beriman. Karena setiap perintah maupun larangan Allah SWT pasti mempunyai rahasia dan manfaat bagi kita (manusia)

·        Perhatikan Hadist Nabi SAW berikut ini :
 ”Bahwasanya Tuhanmu mempunyai hak atasmu yang wajib engkau bayar. Begitu juga keluargamu dan dirimu, semua mempunyai hak yang wajib engkau bayar. Maka dari itu hendaklah engkau berpuasa sewaktu-waktu dan berbuka sewaktu-waktu. Berjaga malam sewaktu-waktu dan tidur diwaktu yang lain. Dekatilah ahlimu dan berikanlah hak mereka satu persatu.” (HR Bukhari)



c.      Pada hari Syak yaitu tanggal 30 Sya’ban yang tiada terlihat malamnya hilal Ramadhan :
Saudaraku, selain waktu-waktu yang diharamkan berpuasa diatas, orang Islam juga dilarang (makruh) berpuasa pada hari Jum’at, kecuali sehari sebelum hari Jum’at atau sehari sesudah hari Jum’at memang sudahberpuasa atau memang akan berpuasa, sesuai Hadist dari Abu Hurairah ra yang diriwayatkan Imam Bukhari danMuslim yang isinya melarang orang berpuasa pada hari Jum’at kecuali telah berpuasa sehari sebelumnya (hari Kamis) dan atau akan berpuasa sesudah hari Jum’at (hari sabtu)nya.

Ada juga puasa puasa yang biasa dilakukan oleh orang dulu di indonesia sebelum islam masuk ke bumi indonesia ini diantaranya adalah :

1. Puasa Mutih

Salah satu puasa kejawen yang paling dikenal adalah Puasa Mutih. Seperti namanya, dalam ritual ini seseorang yang menjalaninya dilarang untuk mengonsumsi apa pun selain yang berwarna putih. Biasanya, para pelakunya hanya akan makan nasi dan air putih saja.
Puasa Mutih biasanya dimasukkan dalam salah satu bagian dari sebuah ritual panjang. Tujuannya sendiri macam-macam, namun umumnya adalah untuk menguasai ilmu-ilmu gaib tertentu. Ada juga yang melakukannya untuk tujuan keberhasilan. Puasa ini tak terikat waktu, bisa hanya 3 hari saja atau bahkan 40 hari. Puasa ini juga harus didampingi oleh seorang guru.


2. Puasa Ngableng

Jika umumnya durasi puasa itu hanya dari subuh sampai magrib, tidak demikian dengan ritual puasa yang bernama Ngableng ini. Durasi Ngableng adalah sehari penuh alias 24 jam. Jadi, jika ada seseorang yang menjalani puasa Ngableng 3 hari, itu artinya ia tidak makan minum selama 3 hari penuh.
Menurut para praktisinya, puasa ini bertujuan untuk menguatkan sukma alias jiwa. Dengan berpuasa penuh seperti itu, diharapkan nafsu terhadap hal-hal keduniawian bisa sirna. Makanya, puasa ini sendiri sering dibarengi dengan semedi. Tak hanya itu, puasa Ngableng konon juga sering dilakukan dengan tujuan untuk mengabulkan keinginan.


3. Puasa Pati Geni

Tak hanya Mutih dan Ngableng, puasa yang dipercaya bisa mengabulkan hajat adalah Pati Geni. Bahkan dikatakan pula jika Pati Geni ini ampuh untuk kabulnya hajat-hajat yang luar biasa besar. Secara teknis, Puasa Pati Geni dan Ngableng ini hampir sama. Tapi, ada beberapa perbedaan yang cukup ekstrem.
Sama seperti Ngableng, puasa Pati Geni hitungan seharinya adalah 24 jam. Nah, yang unik dari puasa ini adalah si pelakunya tak boleh keluar dari kamar sampai seharian itu. Bahkan untuk buang air. Di dalam kamar pun si pelaku Pati Geni juga dilarang untuk melakukan aktivitas apa pun selain berdoa.

4. Puasa Ngeluwang

Puasa satu ini bisa dibilang cukup unik. Tidak hanya melakoni puasa seperti biasa, dalam salah satu rentetan ritualnya si pelaku harus dikubur. Teknik menguburnya bukan seperti mayit yang dikubur, tapi lebih tepatnya dipendam sampai ke bagian tubuh tertentu.
Cukup ekstrem ya puasa satu ini. Makanya, puasa ini dipercaya akan mendatangkan hal besar. Salah satunya adalah dimampukan untuk menguasai berbagai jenis ilmu gaib tertentu. Puasa ini konon memiliki ujiannya. Jadi, ketika dipendam, si pelaku biasanya akan didatangi oleh makhluk-makhluk gaib dan kemudian menakutinya.

5. Puasa Weton

Dari sekian banyak puasa kejawen yang ada, Weton adalah salah satu yang paling populer dilakukan. Puasa ini sendiri tidak dilakukan sering-sering karena hanya perlu dilakoni saat tiba hari ulang tahun saja, makanya kemudian dinamakan Weton.
Puasa ini menurut ahlinya bisa dilakukan dengan dua cara. Ada yang seperti puasa biasa (subuh sampai magrib) atau pun hitungan 24 jam. Puasa ini sendiri dipercaya membawa manfaat besar. Salah satunya adalah sebagai anti sial si pelakunya. Ada juga yang mengatakan puasa Weton dapat membantu mengembalikan apa yang sudah hilang, entah harta atau apa pun.
          Dan lain lain mungkin masih ada puasa puasa yang lainnya yang ada di bumi
indonesia yang kita cintai ini.


Kumpulan hijib dan ilmu goib

Asma Penakluk Jin dan Makhluk Ghoib

Assalamualaikum warahmatullahi wa barokatuh. Bertemu lagi dengan saya Candrasagara27 dalam sebuah artikel yang memuat tentang amalan amalan ...